Sabtu, 27 Desember 2014


14.0101.0042

  EVALUASI WEBSITE PERUSAHAAN..............PT.UAI  UNIVERSAL ABRASIVE INDUSTRIAL

Jumat, 26 Desember 2014

EVALUASI WEBSITE PT.UAI UNIVERSAL ABRASIVE INDUSTRIAL






The right partner for your business

14.0101.0042

STRATEGI DAN IMPLEMENTASI 

E-BUSSINESS



A. STRATEGI 
Pengertian strategi bisnis
“Strategi bisnis adalah kebijakan – kebijakan dan garis – garis pedoman yang menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri dan khususnya cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing” (Grant, 2002)

Kesimpulan :
Strategi bisnis adalah proses dimana untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada masa depan untuk berorientasi pada suatu persaingan guna mencapai sasaran dalam usaha secara tepat. Strategi dibutuhkan oleh semua perusahaan atau organisasi termasuk lembaga pendidikan dan bahkan diperlukan oleh individu dalam pencapaian suatu tujuan.

Tingkatan strategi bisnis
       a. Strategi Tingkat Korporasi :
Berupaya untuk menentukan bisnis apa yang seharusnya dilakukan oleh korporasi.
Ciri – cirinya :
·         Berorientasi pada nilai
·         Unsur fleksibilitas sangat tinggi
·         Jangka waktu lebih panjang
·         Perioritas pada pertumbuhan perusahaan
·         Konseptual
·         Tersentralisasi

       b. Strategi Tingkat Bisnis :
Berupaya untuk menentukan bagaimana seharusnya suatu korporasi bersaing dalam setiap bisnisnya.
Ciri – cirinya :
·         Resiko rendah
·         Keuntungan rendah
·         Setiap keputusan ada mediasi antara level korporasi dan fungsional
·         Biaya rendah
·         Membuat keputusan dan memberi pandangan antara lain tentang saluran distribusi, lokasi pasar, wilayah pabrik dan segmentasi pasar

       c. Strategi Tingkat Fungsional :
Berupaya menentukan cara mendukung strategi tingkat bisnis.
Ciri – cirnya :
·         Jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun
·         Beresiko rendah
·         Keputusan diterapkan pada aktivitas yang sedang berjalan
·         Keputusan melibatkan masalah operasional dan berorientasi pada aktivitas

Tahapan penyusunan strategi 

Dalam penyusunan strategi bisnis terdapat ilmu yang disebut dengan “manajemen strategis”. Manajemen strategis adalah  seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya (Wikipedia, 2013)

Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategipelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi. Dalam perumusan strategi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
Ø  Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.

Ø  Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun strategis), dan tujuan taktis.

Dalam pelaksanaan strategi, perusahaan melakukan apa yang sudah direncanakan. Setelah hal yang telah direncanakan telah usai dilaksanakan, tidak semerta – merta kegiatan itu ditinggalkan begitu saja. Ada tahap yang disebut dengan evaluasi. Di tahap ini kita melakukan tinjauan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah sesuai rencana dan mencapai tujuan atau malah sebaliknya. Hal ini diperlukan untuk melakukan perbaikan – perbaikan terhadap kualitas kerja yang nantinya berguna apabila rencana tersebut akan dipakai lagi atau malah diperbaharui untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

PERBEDAAN STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI E-BUSSINES

E-business sama seperti halnya bisnis biasa namun dengan memanfaatkan media elektronik. Maka dari itu sama halnya seperti bisnis, e-business pastinya membutuhkan strategi untuk dapat berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Teknologi informasi adalah sarana penunjang paling potensial dalam penerapan e-business dewasa ini. Maka dari itu, teknologi informasi menjadi salah satu potensi yang dapat meningkatkan daya saing perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tanpa perencanaan dan strategi yang matang, e-business mungkin dapat berjalan tapi apakah dalam pelaksanaannya dapat bertahan lama sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan sesuai visi dan misi itulah yang menjadi persoalan. Beberapa yang perlu dipertimbangkan dalam pembentukan strategi e-business :

a.       Penyusunan rencana pengembangan
Dalam perancangan suatu e-business dibutuhkan susunan – susunan rencana yang digunakan selama mengembangkan sistem yang akan digunakan.

b.      Pembangunan secara bertahap/dinamis
Implementasi e-business dalam suatu usaha yang sebelumnya belum menerapkan e-business harus dilakukan secara bertahap dan tidak langsung. Ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Selain itu butuh evaluasi terus – menerus dalam penerapan e-business yang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat cepat. 

c.       Perlu menetapkan prioritas implementasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, implementasi e-business ada yang beriringan berjalan dengan sistem lama, implementasi separuh (separuh sistem lama, separuh sistem e-business) atau bahkan implementasi langsung. Dalam hal implementasi perlu memperhatikan prioritas, cara implementasi yang mana yang sangat dibutuhkan perusahaan. 

d.      Pemilihan teknologi yang tepat
Tidak semua perusahaan membutuhkan ERP, CRM dan lain sebagainya. Maka dari itu sekali lagi yang perlu ditekankan adalah kebutuhan dari perusahaan menurut tingkat urgensinya. Penggunaan teknologi sebaiknya berdasarkan hal – hal yang menjadi kebutuhan paling mendesak dalam hal menunjang kinerja perusahaan dalam pencapaian tujuan.

e.        Penyiapan sumber daya
Diperlukan banyak sumber daya yang diperlukan dalam penerapan e-business antara lain sumber daya teknologi dan manusia. Dalam hal sumber daya teknologi, perusahaan ada baiknya memperhatikan hal – hal yang menunjang bekerjanya sistem e-business tersebut seperti contohnya penggunaan hardware tertentu, penggunaan jasa web hosting, kerjasama dengan institusi penyedia jasa internet dan lain sebagainya. Sedangkan dalam hal sumber daya manusia perusahaan perlu melatih para pegawainya yang nantinya akan bekerja menggunakan sistem e-business. Namun ada baiknya dilakukan perundingan dengan pegawai – pegawai senior untuk melakukan musyawarah apakah sistem layak diterapkan atau tidak.

f.       Pengembangan diserahkan pihak ketiga
Tidak sepenuhnya dalam penerapan e-business dalam pengembangannya ditangani oleh pihak perusahaan sendiri. Diperlukan third party dalam pengembangannya sehingga perusahaan dapat tetap fokus dalam kegiatannya mencapai tujuan.

B. IMPLEMENTASI 

Contoh penerapan strategi e-business (pada perusahaan Sierad Produce) 

Sierad Produce, dahulu bernama PT Betara Darma Ekspor Impor, berdiri pada tanggal 6 September 1985. Nama Sierad mulai digunakan pada tanggal 27 Desember 1996 saat persiapan untuk public listing di Bursa Efek Jakarta. Bisnis utama perusahaan ini  meliputi produksi pakan ternak, pembibitan ayam, penetasan telur, produksi anak ayam (DOC), kemitraan, rumah potong ayam, industri peralatan peternakan dan industry tepung ikan.

Dalam perjalanan perushaan, seiring waktu muncul kebutuhan – kebutuhan yang ternyata dapat dipenuhi oleh sarana teknologi informasi. Pengembangan e-business system di Sierad Produce sudah dimulai dari lama, akan tetapi  pengembangan terbesar saat menetapkan pemakaian Microsoft Dynamics Axapta sebagai  software yang mengintegrasikan  semua fungsi bisnisnya. Roadmap yang sedang dijalankan oleh Sierad Produce, terbagi ke empat tahapan utama di dalam implementasi  di  setiap  strategic business unitnya. Tahapan  yang dilakukan tersebut  adalah  planning, developing, implementing, dan testing. Akhirnya, penerapan e-business di perusahaan ini berjalan dan terdapat beberapa hasil implementasi e-business antara lain : CRM, ERP, SCM, Payroll dan lain sebagainya

Sumber
http://ldse-bussiness.blogspot.com/

14.0101.0042

TREND DAN TANTANGAN E-BUSINESS


TREND 

  • Kategori Trend: Pelanggan
  1. Pelayanan yang cepat (faster service). Pelanggan memperhatikan waktu dari pelayanan sebagai alasan melakukan bisnis dengan suatu perusahaan. Pelanggan membenci penundaan, atau menunggu untuk mendapat layanan. Dengan adanya aplikasi dari e-business akan mempercepat pelayanan yang dapat diberikan kepada konsumen.
  2. Swalayan (self-service)Pemicu dari motif swalayan sangatlah jelas. Keinginan konsumen dapat berbelanja kapan saja, dimana saja, selama tersambung dengan internet. Waktu yang dihabiskan untuk perjalanan ke mall berkurang, susahnya mencari tempat parkir, hingga kemacetan lalu lintas.
  3. Beragam pilihan (more products choices)Seiring dengan meningkatnya daya dan perhatian konsumen, perusahaan berusaha menyediakan berbagai variasi produk dan jasa, beserta kustomisasi produk. 
  4. Solusi terintegrasi (integrated solutions). Perubahan selera konsumen dari yang sebelumnya “memilih yang terbaik” menjadi terintegrasi. Konsumen tidak lagi butuh retail lain atau toko lain yang memberikan yang terbaik, konsumen menginginkan layanan bisnis yang terintegrasi model one-stop-shopping.
  • Kategori Trend: e-Service
  1. Penjualan & layanan (integrated sales & service)Konsumen sekarang menginginkan informasi yang cepat, akurat, konsisten dan mereka mengharapkan layanan sebelum dan sesudah membeli. Layanan kepada konsumen harus dimulai sebelum membeli dan melekat pada setiap interaksi perusahaan dengan konsumen atau calon konsumen.
  2. Dukungan yang tanpa celah (seamless support). Membuat layanan konsumen yang mudah dan berorientasi terhadap solusi adalah sebuah trend yang sangat penting dalam bisnis. Pada bisnis yang berfokus kepada konsumen, seorang manajer harus memahami, bahwa konsumen menghargai waktu mereka, dan konsumen semakin tidak toleran terhadap layanan yang kurang memuaskan. Perusahaan perlu mengadopsi aplikasi layanan konsumen yang terintegrasi yang menangkap data tentang relasi terhadap seluruh pelanggan.
  3. Jasa pengantaran yang nyaman dan persyaratan yang fleksibel(flexible fullfilment & convinient service delivery)Konsumen menginginkan semua serba cepat. Jadwal yang padat pada rutinitas konsumen memaksa perusahaan untuk memproduksi produk dan layanan yang inovatif. Supply Chain Managementadalah solusi, lebih dekat kepada konsumen, mengurangi pemborosan dalam supply chain (waktu, persediaan, dsb), akses informasi real-time dengan konsumen, dan membentuk rekanan dengan koordinasi virtual.
  4. Meningkatkan keterbukaan proses bisnis (increased process visibility)Process visibility berarti menyediakan konsumen terhadap akses yang akurat, terhadap informasi waktu tentang status order, penetapan harga produk, dan ketersediaan produk. Meningkatkan keterbukaan mempunyai dampak yang signifikan dalam menciptakan permintaan (demand), sebagaimana memberi dampak yang sama dengan mempertahankan konsumen.
  • Kategori Trend: Organisasi
  1. Pemberdayaan dari luar atau Alih Daya (outsourcing)Iklim bisnis modern menginginkan perusahaan untuk lebih fleksibel agar dapat bertahan. Fleksibilitas terkadang tercermin pada keputusan perusahaan untuk melakukan outsourcing terhadap beberapa proses bisnis. Outsourcing memberikan fondasi atas penciptaan perusahaan virtual, inti dari konsep e-business.
  2. Kontrak produksi (contract manufacturing)Trend terhadap speliasi mengharuskan perusahaan untuk berfokus dengan hal yang terbaik yang dapat dilakukan. Tujuan dari perusahaan untuk memindahkan dari fokus terhadap modal atau asset-intentsive (manufacturing), ke fokus terhadap pengetahuan danmarketing-intensive (marketing). Untuk mencapai pemanfaatan aset yang lebih baik, perusahaan menggunakan teknologi untuk memisahkan marketing dari manufacturing secara global.
  3. Distribusi virtual (virtual distribution)Jalur distribusi baru telah muncul yaitu distribusi virtual. Perusahaan semacam ini menyatukan informasi marketing dan produk lalu membuat sebuah pasar efisien yang sebelumnya tersebar di berbagai tempat. Dengan menggabungkan mekanisme distribusi dan transaksi untuk menguasai suatu pasar, distributor virtual memanfaatkan kemampuan web dalam menciptakan suatu pasar efisien yang tidak hanya dapat menghubungkan pembeli dan penjual, namun juga teknologi, informasi, dan aktivitas dagang.
  • Kategori Trend: Tenaga Kerja
  1. Mempekerjakan yang terbaik (hiring the best and brightest). Perusahaan besar yang mulai merambah e-commerce mengalami kesulitan untuk merekrut karyawan yang berbakat. Perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan teknologi sebaik mungkin untuk menarik dan merekrut para kandidat berbakat.
  2. Mempertahankan karyawan berbakat (keeping talented employees)Mempertahankan budaya kerja yang dapat mengarahkan pada kesuksesan dan inovasi bukan lagi suatu syarat yang harus dipenuhi untuk perusahaan, melainkan suatu keharusan dalam dunia e-business. Cara kuno dalam memerintah dan mengontrol para karyawan yang berbakat tidak lagi diinginkan. Keterbukaan jalur karir dan transparansi sangat dinantikan oleh para karyawan.
  • Kategori Trend: Teknologi Perusahaan
  1. Aplikasi perusahaan yang terintegrasi (integrated enterprise applications)Integrasi adalah bagian yang sulit. Selama beberapa dekade telah ditunjukkan bahwa perusahaan yang menginginkan optimasi proses bisnis akan melakukan integrasi dalam segala fungsi. Dan hal ini akan terus berlanjut ke masa depan, paket-paket software untuk integrasi perusahaan pun telah banyak bermunculan seperti SAP dan PeopleSoft yang membantu perusahaan dalam proses integrasi tidak hanya pada fungsi perusahaan, namun juga dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan perusahaan, seperti supplierpartner, dan pelanggan.
  2. Integrasi saluran (multichannel integration)Integrasi layanan berarti menyediakan standar layanan pelanggan berkualitas tinggi disemua saluran. Pelanggan tidak peduli di saluran mana akan berhubungan dengan perusahaan mereka menginginkan layanan dengan kualitas yang sama karena itu integrasi saluran merupakan suatu hal yang penting. Integrasi saluran(multichannel integration) merupakan suatu yang penting, karena adanya distribusi informasi tentang bisnis dan transaksi yang akan memberikan kemudahan untuk berbagai pelanggan, dimana saja, kapan saja.
  3. Aplikasi penghubung (middleware). Untuk mempertemukan bisnis dan teknologi terkadang diperlukan suatu aplikasi penghubung (middleware), beberapa sebab diperlukannya aplikasi penghubung antara lain karena sistem lama yang tidak memungkinkan atau sulit untuk diganti sehingga diperlukan aplikasi penghubung antara sistem lama dengan sistem baru yang akan dipasang.
  • Kategori Trend: Teknologi Umum
  1. Aplikasi web nirkabel (wireless web applications)Bisnis di masa depan lebih berbentuk mobile, terintegrasi dan personal. Dengan semakin menjamurnya infrastruktur nirkabel, era baru pemanfaatan berbagai gelombang udara untuk melakukan bisnis antara konsumen dan perusahaan. Aplikasi wireless yang begitu nyaman, mudah dan bermanfaat ini akan banyak membantu dalam mengatur bisnis, mengelola jadwal pribadi, pengiriman e-mail, telepon, hingga mencari restoran yang terbaik tanpa berjalan kaki. Permintaan untuk lebih mobile, dan produktif dengan didukung dengan teknologi nirkabel akan menciptakan permintaan yang cukup besar terhadap aplikasi nirkabel.
  2. Aplikasi informasi dan komputer tangan (handheld computing & information appliances)Industri aplikasi informasi dan komputer tangan telah tumbuh dengan pesat. Para konsumen meminta akses informasi yang lebih mudah, lebih kritis, personal, dan profesional. Peningkatan kebutuhan untuk produktivitas dan konektivitas ”kapan saja , dimana saja” telah memberikan jalan pada alat-alat komunikasi yang mudah digenggam.
  3. Konvergensi infrakstruktur (infrastructure convergence). Trend besar dalam infrastruktur untuk e-business adalah penggabungan dari berbagai data dan jaringan. Telepon, TV, nirkabel, dan komputer saat ini merupakan aplikasi yang terpisah satu sama lain, sebuah sistem yang berdiri sendiri. Hal tersebut sebenarnya dapat digabunggkan dengan menggunakan jaringan berbasis Internet Protocol (IP), sehingga semua sistem dapat tergabung menjadi satu agar dapat berbagai informasi dengan lebih cepat dan murah.
  4. Penyedia jasa aplikasi (application service provider).Pengambilan keputusan dalam penggunaan aplikasi informasi perusahaan telah berkembang, yang dulunya make versus buy, sekarang berubah menjadi make versus buy versus rent. Kebanyakan perusahaan yang ingin mengimplimentasikan aplikasi internet harus merancang aplikasi sendiri atau memodifikasi dari paket yang telah ada, sehingga menyebabkan implementasi menjadi sangat mahal. Trend ASP (Application Service Provider) menciptakan sebuah kesempatan dalam pasar bagi yang dapat menyediakan satu sumber solusi yang dapat mengkombinasikan berbagai software hardware dari supplier, integrasi sistem, dan komunikasi berbasis internet dalam satu layanan yang terintegrasi.
Dalam dunia e-business, inovasi berarti mengenali trend dan memanfaatkannya terlebih dulu. Dua puluh trend yang telah dijabarkan mengandung empat ancaman umum, yaitu:
  • Kenyamanan (convinience). Trend ini berdampak pada perilaku swalayan konsumen dan kemudahan penggunaan
  • Keefektifan (effectiveness). Trend ini berdampak pada lingkungan dan pelanggan perusahaan
  • Efisiensi (efisiensi). Trend ini berdampak pada struktur internal perusahaan dan aktivitas operasi perusahaan
  • Integrasi (integration). Trend ini berdampak pada konsolidasi model one-stop-shopping
Tujuan jangka panjang semua bisnis adalah keefektifan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Sayangnya, kebanyakan perhatian dan waktu manajemen lebih banyak tersita pada desain internal agar operasional sehari-hari perusahaan lebih efisien. 

TANTANGAN
  • Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar global, pesaing datang dari berbagai negara yang berbeda. Sudah siapkah anda menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era teknologi modern?
  • Tantangan Sosial
  1. Pemulihan Ekonomi. Pemulihan ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu pengingkatan kebutuhan terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga.
  2. Wanita di Dunia Kerja. Secara kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya, negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.
  3. Isu link and Match. Link and match adalah kondisi yang menggarmbarkantingkat kesesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
  4. Diversitas. Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.
  5. Konflik Nilai. Perbedaan nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena faktor usia. Perbedaan nilai tersebut yaitu Genarasi Baby Boomers dan Baby Bustersf.
Etika Bisnis Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus berfungsi sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku di masyarakat.
  • Tantangan Kualitas
Kualitas yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan Indonesia untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Penekanan teknis atau manufaktur. Secara teknis, produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.
  2. Penekanan pada konsumen. Dipandang dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen.
  • Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan menynediakan karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan belajar yang tinggi.
  • Tantangan Keamanan Data dan SDM
Tantangan besar yang dihadapi dalam penerapan e-Business adalah keamanan data, sumber daya manusianya yang dimiliki. e-Business diterapkan untuk sharing informasi baik ke konsumen maupun ke partner bisnis, maka dari itu keamanan data menjadi sangat penting untuk di kembangkan lebih lanjut. Lain lagi kasusnya bila kejahatannya membobol bank dari internet. Hal tersebut kembali kepada sumber daya manusia yang belum siap untuk menggunakan system tersebut, maka tantangan yang berat berikutnya adalah memepersiapkan SDM kita untuk siap menjalankan system e-business dengan baik. Untuk menanggulangi tantangan tersebut maka solusi yang tepat untuk saat ini adalah pemilihan vendor yang tepat dan bijak, Sugiarsono (2003) menyebutkan bahwa pemilihan konsultan dan outsourcer harus memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
  1. Pemahaman konsultan/outsourcer terhadap bisnis perusahaan.
  2. Pengalaman dan kompetansi SDM yang dimiliki oleh konsuntan.
  3. Memiliki alat analisa manfaat biaya berupa business case yang jelas.
  4. Menyediakan service level agreement yang terjamin dengan layanan yang prima.
  5. Reputasi dan komitmen jangka panjang.
Tantangan keamanan data dan kejahatan didalam dunia maya terkait dengan cyberlaw yang ada di Negara yang bersangkutan khususnya hukum yang terdapat di Indonesia, kesiapan Negara untuk menanggulangi kejahatan – kejahatan yang akan terjadi di masa yang akan datang juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh kita selanjutnya.


Contoh Implementasi E-Bussiness-Trend

1. Usaha Percetakan
Tahun 2014 bangsa Indonesia akan mengadakan pesta lima tahunan, yakni Pemilihan Umum. Jika anda telah memiliki usaha percetakan spanduk dan baliho, maka siap-siaplah panen rejeki. Puluhan partai dan ratusan calon anggota dewan baik pusat maupun daerah, serta kandidat presiden yang ingin berebut kursi tentu membutuhkan atribut-atribut kampanye seperti spanduk, pamflet, pin, sticker, brosur, dan sebagainya. Hal ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan.


2. Bisnis Gadget dan Pulsa
Menurut berbagai riset dan analisa pasar, pengguna mobile gadget terutama smartphone akan mengalami pertumbuhan yang pesat, termasuk di Indonesia. Jika anda punya modal 10-20 jutaan rupiah, maka anda bisa mencicipi manisnya bisnis penjualan handphone dan pendukungnya, seperti assesoris ponsel dan pulsa.


3. Waralaba (franchise)
Di tahun 2013 bisnis yang berkonsep waralaba (franchise) mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Bukan hanya waralaba makanan dan minuman saja, beragam bidang usaha juga membuka jaringannya dengan model waralaba, seperti pendidikan,


4. Bisnis Lewat Media Online
Sejalan dengan pertumbuhan pengguna internet, bisnis yang dilakukan lewat media online nampaknya juga akan bersinar kinclong, misalnya bisnis penjualan produk lewat toko online, afiliasi menggunakan facebook, dan sejenisnya.


5. Usaha Kuliner
Bisnis ini adalah bisnis yang tak pernah sepi, selalu bersinar dari masa ke masa. Hal yang bisa membuat anda bertahan dalam kompetisi bisnis kuliner adalah kreatifitas menciptakan menu makanan dan minuman yang nikmat, misalnya bakso unik, nasi bakar, dan sebagainya


6. Bisnis Fashion
sama halnya dengan usaha kuliner, bisnis di bidang fashion juga tak pernah ada matinya. Namun sepertinya di tahun 2014 ini, bisnis sablon dan digital printing kaos lebih berpeluang menghasilkan untung berlimpah. Hal ini tidak terlepas dari agenda pemilhan umum dan moment piala dunia (usaha baju jersey tim worldcup).

7. Bisnis Otomotif (Reparasi dan Modifikasi)
Meskipun tahun 2013 dan 2014 diprediksi masih terjadi krisis ekonomi di kawasan Eropa, namun di Asia situasinya kemungkinan lebih baik. Pangsa pasar mobil dan motor di Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan tetap bagus, palagi banyak produsen-produsen otomotif yang berencana meluncurkan mobil murah. Sehingga secara tidak langsung juga memberi dampak positif bagi para pelaku usaha reparasi, aksesoris dan modifikasi otomotif.


8. Bisnis Buku Teks Pelajaran
Di pertengahan tahun 2013, pemerintah melalui Kemendiknas telah meluncurkan kurikulum baru bagi sekolah-sekolah yang ditunjuk. Dan tahun 2014, program implementasi kurikulum baru tersebut akan semakin diperluas ke sekolah-sekolah lain. Hal ini tentu memerlukan buku teks pelajaran yang baru. Nah jika anda ingin membuka bisnis toko buku atau menjadi penulis buku, maka manfaatkan moment tahun 2014 ini untuk menggali keuntungan, khususnya penjualan buku-buku teks pelajaran dari jenjang TK hingga SMA.

Contoh Implementasi E-Bussiness-Tantangan
1. Globalisasi Ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan atau tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Di satu pihak globalisasi perekonomian akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, namun disisi lain globalisasi ekonomi juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.

2. Tantangan Sosial. Pemulihan ekonomi, merupakan naiknya stabilitas kerja, namun masih terbtasnya kesempatan kerja. Wanita di dunia kerja, peranan wanita di dunia kerja saat ini membuat persaingan di dalam dunia kerja menjadi semakin sulit. Karena keterbatasannya lapangan pekerjaan. Diversitas, banyaknya tenaga kerja yang berbeda ras, agama, kewarganegaraan, budaya, dan suku membuat semakin beragamnya sifat dan karakteristik dalam suatu perusahaan. Konflik nilai, pada dasarnya nilai yang dimiliki setiap individu dalam setiap organisasi tidak sama, sehingga konflik bisa saja terjadi antar individu maupun kelompok. Etika bisnis, merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan rerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis.

3. Tantangan Kualitas. Tantangan perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen akan produk dan pelayanan yang memuaskan. Contoh : Dalam kurun waktu seperempat abad terakhir, Asia muncul sebagai industri manufaktur terbesar di dunia. Tetapi di sisi lain kegiatan value added seperti pengembangan, riset, desain, dan juga branding malah cenderung menurun. Tidak adanya value added ini mengikis margin yang diperoleh oleh industri manufaktur dan memicu sebagian eksekutif di Asia untuk mendesain, melakukan branding dan juga melakukan marketing untuk produk mereka sendiri. Sampai saat ini transisi dari orientasi manufaktur menjadi pemilik brand sudah berhasil dilakukan oleh industri di negara Jepang dan Korea. Di negara-negara Asia lainnya termasuk raksasa industri China dan India, masih sedikit sekali brand-brand yang mendunia. Pada kenyataannya tidak terdapat satupun brand Asia yang menempati 100 top brand dunia pada tahun 2008 kecuali dari Jepang dan juga Korea.

4. Tantangan Teknologi, merupakan suatu tantangan dimana suatu perusahaan harus bisa memaksimalkan teknologi dalam produksi yang mereka lakukan. Untuk menghasilkan suatu produk yang mempunyai kualitas yang baik.

5. Tantangan Keamanan. Dalam penerapan e-Banking juga banyak terdapat kejahatan yang dilakukan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab, baik dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan, mungkin kita pernah menerima SMS yang berisi tentang kredit tanpa agunan atau kuis, dari siapakah mereka dapat nomer handphone kita? Padahal kita tidak pernah merasa memeberikan nomer handphone kita ke perusahaan tersebut, apakah kita menjadi terkenal mendadak? Jawabannya tidak, kejadian tersebut adalah bukti dari keamanan data yang kurang diperhatikan oleh pihak bank dimana kita memberikan nomor identitas lengkap kita padasaat pembuatan rekenig bank. Contoh lainnya adalah penggunaan kartu kredit curian/palsu, digital signature, uang digital (cybermoney), dan status hukum dari paper-less transaction.

References: