PEMBAYARAN ELEKTRONIK..............ONLINE..........
E-Payment
suatu sistem menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa atau
barang-barang yang dilakukan di Internet, dimana pelanggan mengirimkan
semua data terkait dengan pembayaran kepada pedagang yang dilakukan di
Internet dan tidak ada interaksi eksternal lebih lanjut antara pedagang
dan pelanggan. E-payment menawarkan berbagai macam keuntungan
seperti mempercepat proses transaksi dan dapat menjual produk dengan
harga lebih murah. Pihak yang terlibat dalam proses transaksi dapat
mentransfer dan menerima uang dari pihak lain kapanpun dan dimanapun.
Disamping itu, e-payment juga dapat mendukung gerakan green technology dimana pemakaian kertas dapat dikurangi.
Terdapat beberapa faktor kesuksesan dalam e-payment yaitu:
a. Independence: metode e-payment yang tidak tergantung pada teknologi atau alat apapun.
b. Interoperability dan portability: aplikasi e-payment yang bisa diakses melalui berbagai macam teknologi dan platform .
c. Security: aplikasi e-payment harus memiliki tingkat keamanan yang baik seperti menggunakan Public Key Infrastructure (PKI), digital signature, dan lain sebagainya.
d. Anonymity: aplikasi e-payment dapat mendukung kerahasiaan data pribadi pengguna.
e. Ease of use: aplikasi e-payment harus dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna.
f. Transaction fees: mekanisme pembagian keuntungan antar pihak yang terlibat dalame-payment.
g. Regulacy: aplikasi e-payment harus dapat memenuhi peraturan yang berlaku.
Dalam pengeksekusian e-payment, terdapat empat pihak yang terlibat yaituissuer,
konsumen, penjual dan regulator (pemerintah). Terdapat beberapa metode
dalam pembagian keuntungan antar pihak yang terlibat di e-payment seperti biaya transaksi, biaya iklan, biaya registrasi, dan lain sebagainya. Saat ini, terdapat beberapa metode e-payment yang populer di dunia seperti pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, kartu belanja (purchasing card), Electronic Funds Transfer (EFT), cek digital (e-check), uang elektronik (e-cash), micropayment, dompet elektronik (e-wallet), dan PayPal. Tahun 1950, kartu kredit
mulai diperkenalkan namun penggunaannya baru banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia beberapa tahun terakhir ini. Kekurangan dari
sebagian besar kartu kredit adalah terdapat syarat transaksi minimum,
sehingga tidak dapat mengatasi transaksi dalam jumlah kecil. Masalah ini
dapat diatasi dengan e-micropayments yang dapat digunakan untuk transaksi jual beli skala kecil secara elektronik dengan maksimum transaksi 10 USD.
Selain itu, uang digital yang ekuivalen dengan uang kertas dan koin dapat digunakan dalam transaksi jual beli secara online.
Keuntungan dari uang digital ini adalah konsumen dapat berbelanja lebih
murah dan aman. Salah satu kelemahan dari model pembayaran yang sudah
dijabarkan sebelumnya adalah konsumen harus berulang kali memasukkan
data pribadinya setiap kali melakukan transaksi. E-wallet dapat
digunakan untuk menyimpan data pribadi konsumen (misal nama dan alamat
konsumen, nomor kartu kredit dan lain sebagainya), sehingga memudahkan
konsumen dalam melakukan transaksi dengan sekali menekan tombol klik
konsumen dapat bertransaksi dan memunculkan data pribadinya. Salah satu
model e-payment untuk organisasi adalah kartu belanja (purchasing card)
dengan nilai minimum dan maksimum tertentu yang memiliki tujuan untuk
memberikan kemudahan kepada pegawai di organisasi tersebut untuk membeli
material, peralatan atau layanan yang diperlukan oleh organisasi.
Selain itu, salah satu tipe pembayaran yang tidak menggunakan kartu
adalah PayPal yang dapat mentransfer uang melalui Internet.
Dikatakan juga dalam Jurnal tersebut bahwa terdapat empat model e-paymentyang telah disesuaikan dengan kondisi Indonesia dan faktor-faktor kesuksesan dari e-payment. Model e-payment tersebut adalah ATMPal, ICash, Pulsa E-payment danMobile banking.
a. ATMPal
Ide
awal pengembangan ATMPal terinspirasi dari penggunaan PayPal Indonesia
yang berbasis kartu kredit. Namun, di Indonesia masih sedikit masyarakat
Indonesia yang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran. ATMPal
dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut dimana pembayaran
langsung di-autodebet pada rekening bank milik pengguna atau
konsumen. ATMPal dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam
melakukan pembayaran secara online dengan mengintegrasikan antara bank dan ATMPal.
Pihak-pihak yang terlibat dalam ATMPal adalah pengguna ATMPal (end-users), bank pengguna, penyedia layanan ATMPal dan penjual (merchant).
Fitur yang terdapat di ATMPal adalah registrasi pengguna, transfer uang
antara pengguna ATMPal dan bukan pengguna ATMPal serta cek saldo akun
pengguna. Fitur utama di ATMPal yaitu proses registrasi dan pembayaran
dengan ATMPal.
b. iCash
Model
iCash terinspirasi dari sistem pembayaran pada pulsa telepon seluler.
Tujuan dikembangkannya iCash adalah memudahkan pengguna untuk melakukan
penyimpanan uang dan melakukan pembayaran online tanpa harus melalui
rekening di bank. Keuntungan dari iCash adalah pengguna dapat membayar
barang atau jasa yang dibeli secara online, proses pengisian saldo dapat dilakukan dengan mudah yaitu melalui ATM
atau voucher serta pengguna dapat mentransfer uang ke pihak lain.
Pihak-pihak yang terlibat dalam iCash adalah pengguna iCash, penyedia
layanan iCash dan penjual.
c. Pulsa E-payment
Ide dasar dari model Pulsa E-payment adalah
menggunakan pulsa ponsel sebagai pengganti uang untuk alat pembayaran.
Ide ini lahir didorong oleh banyaknya pengguna ponsel yang ada di
Indonesia. Menurut peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia (BI) hal
ini diperbolehkan dengan merujuk pada Peraturan Bank Indonesia nomor
7/52/PBI/2005 pasal 6 ayat 3. Pihak yang terlibat dalam model pulsa e-payment adalah pengguna pulsa e-payment, operator seluler, merchant, bank dan penyedia layanan pulsae-payment. Pulsa E-payment memiliki tiga fitur seperti fitur untuk melakukan transaksi jual beli, pengisian dan pengiriman pulsa. Fokus dari model pulsa e-payment adalah pada fitur transaksi jual beli melalui handphone.
d. Mobile banking
Sebagian
besar masyarakat Indonesia menggunakan kartu ATM untuk berbelanja
maupun mengakses akun bank mereka melalui mesin ATM. Pengaksesan akun
bank melalui ATM walaupun mudah dilakukan namun masih memiliki beberapa
kelemahan yaitu pengguna masih harus pergi ke mesin ATM untuk melakukan
transaksi. Untuk memecahkan masalah ini, pada penelitian ini dirancang
model Mobile banking yang dapat digunakan untuk mengakses akun bank melalui handphone sehingga pengguna dapat mengakses akunnya dari manapun dan kapanpun.
Ide awal dari model ini adalah pengintegrasian akun bank pengguna dan handphonepengguna. Tujuan dari pengembangan Mobile banking adalah untuk memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mentransfer uang mereka dan melakukan pembayaran melalui handphone. Terdapat lima pihak yang terlibat dalam model ini yaitu pengguna, operator seluler, bank, penyedia layanan Mobile banking dan merchant. Mobile bankingmemiliki fitur registrasi, melihat saldo akun, transfer saldo, purchase order dan pembayaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar